Sabtu, 05 November 2011

Video Motivasi



We Can




Meraih Mimpi, Why Not


Jalan Menuju Sukses


Ketika Kesedihan Datang Melanda


Mengenal Potensi Diri



Bangkit dari Kegagalan

Kamis, 03 November 2011

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL QUR'AN

Penulis : Dr. Abdul Muhsin Al Qasim ( Imam dan Khatib masjid Nabawi)


Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya.

 Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya: Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:
1- Bacalah ayat pertama 20 kali:

2- Bacalah ayat kedua 20 kali:

3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:

4- Bacalah ayat keempat 20 kali:

5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.
6- Bacalah ayat kelima 20 kali:

7- Bacalah ayat keenam 20 kali:

8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:



9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:

10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.
11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya. Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.

3 BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?
Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.

BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman. Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 4 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an. Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?
Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al- Quran setiap dua minggu sekali. Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.

APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?
Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali. 5 Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad). Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:
- Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",
- Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "attaubah",
- Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",
- Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",
- Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",
- Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",
- Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".
Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: " Fami bisyauqin ( فم ي ب شوق ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:
- huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,
- huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,
- huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,
- huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,
- huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima, 6
- huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,
- huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".
Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.

BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?
Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).

KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:
1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.
2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.
3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah. 7
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.
5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.

Rabu, 02 November 2011

Agar Cinta Tidak Buta

Oleh: Mush’ab Abdurrahman
Love is blind. Ya cinta itu buta, begitulah banyak orang menyebutnya. Lihat saja serial cinta pasangan selebritis tanah air kita, Krisdayanti rela melabuhkan bantera perkawinannya dengan Anang hermasyah akibat berselingkuh hanya untuk merebut cinta laki-laki kekar asal Timor Leste Raul. Lebih menghebohkan lagi Cut Tari yang sudah bersuami juga bermain belakang alias selingkuh dengan Ariel Peterpan yang berujung pada beredarnya video mesum mereka di internet beberapa bulan yang lalu ramai menghiasi infotainment di televisi. Pelantun lagu-lagu lawas yang sudah tidak muda lagi yang juga kakak dari krisdayanti, Yuni Sara berhasil menarik ‘bronis’ alias brondong manis si Rafi Ahmad dengan terang-terangan saling menjalin cinta walau jarak umur mereka cukup jauh, mereka ungkapkan cintanya lewat single album terbaru mereka bertajuk 50 tahun lagi. Begitulah cinta kalau sudah buta. Namanya juga buta apapun diterjang demi cinta. Bodoh amat dengan namanya norma-norma, aturan, apalagi kata orang, semuanya cuek abis, yang penting enjoy aja di bahtera cinta. Saking butanya anak muda yang terperosok dalam lubang hitam kemaksiatan menganggap cinta adalah sex. Sex adalah cinta. Ich..Ngeri. Kalau cinta hanya dimaknai dengan sex, berarti kita telah merendahkan cinta itu sendiri. Berapa banyak remaja wanita yang masih belia rela melepaskan kevirginitasannya atau mahkotanya guna mengungkapkan rasa cintanya pada pacarnya. Itupun dia lakukan tanpa ada rasa bersalah, bahkan penuh “keikhlasan’ sebagai tanda cinta. Astaghfirullah! Sahabatku, apa memang demikian sich? Cinta tidak selamanya buta. No way! Cinta itu bersih dan bersinar, secerah sinar matahari pagi. Tidak salah kalau ada yang mengungkapkan bahwa cinta adalah ungkapan perasaan hati untuk memiliki, mendapat perhatian dari seseorang yang kita cintai. Namun bukan berarti rela menenggelemkan kita dalam lumpur hitam kemaksiatan. Kenapa ada Cinta? Sahabatku, Nah sekarang pertanyaannya adalah kenapa rasa cinta itu ada dalam setiap diri manusia? Kalau dibuat sederhana lagi kenapa laki-laki tertarik kepada wanita, begitu sebaliknya. Apakah karena laki-laki itu tampan? Ataukah wanita itu cantik, seksi, bodynya oke? Ya, pastinya siapa sich laki-laki yang tidak deg-deg ser kalau lihat wanita cantik. Masalahnya kenapa ketertarikan ini muncul antara kedua belah pihak? Jawabannya adalah, karena dalam diri setiap manusia sejak lahir dikarunia sexual instink atau naluri seksual (gharizah nau’). Naluri ini terpatri dalam diri manusia, mulai manusia pertama sampai manusia paling akhir kelak. Artinya tidak ada satupun manusia dimuka bumi ini yang tidak dikaruniai oleh Sang Pencipta Allah SWT berupa naluri seksual. Oleh sebab itu, naluri ini fitrah bagi setiap manusia. Nah, dari naluri seksual inilah sebenarnya manusia timbul rasa cinta kepada sesama jenis. Naluri ini menumbuhkan dorongan (dawafi’) selanjutnya mewujudkan perasaan cinta. Berarti cinta itu fitrah. Jadi sebuah kewajaran bila ada seorang laki-laki berhasrat pada seorang wanita, begitupun sebaliknya wanita akan merindukan pria yang dia idamkan. Jadi persoalan fisik itu bukan menjadi faktor pertama adanya cinta. Ia hanya menjadi salah satu faktor kekuatan dorongan saja. Karena ada orang yang mencintai bukan karena factor fisik. Gak percaya? Tengok saja orang tua kita atau kakek nenek kita masih awet cintanya walau umurnya sudah dimakan waktu, apalagi wajahnya sudah keriput dan rambut beruban. Mereka akan bisa bilang, umur boleh dimakan waktu tetapi cintanya tidak lekang dimakan waktu. Cie.. Anugerah terindah yang diberikan Allah berupa naluri sexual didesain dalam rangka untuk melangsungkan keturunan. Bumi yang telah berumur cukup tua ini sudah tidak terhitung lagi berapa jumlah penghuninya kalau diurut dari jaman Nabi adam sampai sekarang. Lahirnya manusia dimuka bumi, jelasnya tidak serta merta ada, tetapi melalui proses”panjang” adanya kelahiran bayi hasil hubungan antara laki-laki dan wanita. Hubungan dua insan itu muncul akibat adanya naluri sexual diantara keduanya terlepas hubungan itu halal atau haram. Fitrah insaniyah ini telah ditegaskan oleh Sang Pencipta dalam Al-qur’an :
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (TQS. Al-Imran ;14) Dalam kisah legendaris lainnya, diabadikan oleh Allah SWT mengenai terpesonanya Zulaikha melihat ketampanan Nabi Yusuf . Al-Qur’an mengisahkannya demikian;
Bahkan di ayat sebelumnya, Nabi Yusuf pun sebenarnya juga ada ketertarikan dengan Zulaikha, namun Allah SWT telah menyelamatkannya dari cinta terlarang itu, Berikut petikannya dalam Al-Qu’an:
Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (TQS. Yusuf;24) Begitulah faktanya, naluri sekual adalah salah satu dari sekian potensi kehidupan manusia. Saya sendiri tidak bisa membayangkan seandainya manusia tidak memiliki naluri sexual, pasti hidup ini tidak akan “color full”, hampar tanpa rasa. Bahkan kehidupan bisa punah.Gawat!! Alhamdulillah, untungnya tidak demikian. Naluri ini akan tetap ada selama kehidupan manusia masih “dikandung” bumi.